Rabu, 14 Juni 2017



Hi, Radio Lover! Yeay! Ketemu lagi nih setelah  sekilan lama menghilang karena disibukkan oleh jadwal perkuliahan dan jam kerja yang padat (siapa tau Radio Lover udah ada yang kerja kan).  Radio Lover mungkin gak cuma mau jadi pendengar radio aja, tapi mau juga jadi penyiar kece kayak Kak Desta, Kak Danang, Kak Darto, Kak Gina, kakak sepupu, kakak kandung, dan kakak-kakak’an. Jadi penyiar radio itu susah-susah gampang, Radio Lover. Kamu penasaran, kan, gimana caranya biar bisa jadi penyiar kece dan digemari pendengar? Nah, kali ini mimin bakal bagi tips untuk jadi penyiar muda idaman para pendengar. Kuy disimak kuy !

1.       Pakai Suaramu Sendiri.
Di sini maksudnya bukan kamu pakai suara orang lain buat kamu siaran, tapi maksudnya adalah jangan mengada-ada suaramu. Biarkan lah suaramu wkatu siaran senatural mungkin selayaknya kamu lagi ngobrol biasa. Jangan diberat-beratin, jangan diringan-ringanin, suaramu bukan beras yang ditimbang kiloan. Tapi, kamu tetap harus mengontrol suara kamu ya, guys. Jangan sampai terdengar berlebihan atau terlalu keras, kasihan kan pendengarmu. Hehehehhe 

2.       Jadi penyiar gak harus punya suara merdu.
Banyak orang yang bilang jadi penyiar harus punya suara yang radio voice, artinya suara kamu itu harus tipe suara yang enak didengar. Kadang-kadang orang-orang yang medhok harus menghilangkan ke-medhok-annya biar enak didengar. Akan tetapi, sekarang ini suaru merdu gak menjadi penjamin kamu bisa jadi penyiar yang digemari oleh pendengar. Nyatanya, sekarang ini banyak penyiar dengan suara yang memiliki keunikan digemari oleh pendengar. Bahkan, aksen medhok pun bisa dijadikan air-personality saat siaran. So, kamu bisa menjadikan suaramu yang unik sebagai air-personality kamu guys.  Buat Radio Lovers yang mau jadi penyiar tapi minder karena suaramu cempreng, kamu bisa nih jadiin suara cemprengmu cirri khas kamu saat siaran. Hehehehhe

3.       Siaranlah Seakan Kamu Ngobrol.
Ini nih enaknya jadi penyiar radio zaman sekarang. Kamu gak perlu terpaku dengan script yang kaku dan membaca mati script tersebut. Karena radio adalah media yang dekat dengan pendengarnya, maka siaran lah seakan kamu lagi ngobrol biasa. Bangun kedekatanmu dengan penonton dengan kata-kata yang akrab dan seru.

4.       Smiling Voice.
Yes ini penting banget, Radio Lover. Saat kamu lagi siaran, kamu harus pakai smiling-voice biar enak didengar dan membangun kesan semangat saat orang lain dengerin kamu siaran. Smiling voice ini bisa kamu lakukan dengan benar-benar tersenyum saat kamu siaran. Coba deh kamu rekam suara kamu dengan ekspresi dan intonasi datar dan suara kamu dengan ekspresi senang, pasti beda kan?

5.       Prepare your self !
Jadi penyiar memang kelihatannya santai, tapi kamu juga perlu melakukan persiapan sebelum kamu siaran. Usahakan datang ke lokasi siaran minimal 30 menit sebelum kamu siaran. Waktu ini bisa kamu gunakan buat mempersiapkan materi yang akan kamu sampaikan dan menenangkan diri kamu sebelum siaran. Kan gak lucu kalau kamu siaran sambil ngos-ngosan karena buru-buru datang ke lokasi siaran.

6.       Rutin Olahraga.
Kenapa sih penyiar harus rajin olahraga ? hal ini karena penyiar harus menjaga staminanya selama siaran sehingga mood dan suasana siaran tetap stabil. Apalagi kalau kamu siaran berjam-jam, pastinya kamu butuh tenaga dan stamina yang baik. Nah, olahraga yang rutin bisa menjaga dan melatih staminamu, guys!

7.       Just Be You.
Ya, jadilah penyiar yang jujur, artinya kamu gak perlu berpura-pura jadi sosok yang berbeda dari diri kamu pada aslinya. Hadirkanlah dirimu sebagai air-personality mu. Hal ini akan menghindarimu dari siaran yang berlebihan dan terlalu dibuat-buat. Dengan begitu pendengar akan nyaman dan merasa dekat dengan kamu. Kamu kalau pendekatan sama orang aja gak mau yang pura-pura kan ? hehehehehe 

Nah, itu dia tadi tips dari mimin buat Rdaio Lover yang mau jadi penyiar yang asik dan digemari oleh pendengar. Biar makin komplit nih tipsnya, kuy nonton video tips dari Kak Cici dan Kak Desta di bawah ini kuy! Klik link di bawah ini ya, Radio Lover.

Radio sebagai Pendidikan Non Formal



Hai Radio Lovers…kali ini carpediem bakalan kasih informasi tentang salah satu fungsi radio yang menarik nih… selain sebagai hiburan, radio juga punya fungsi sebagai sarana pendidikan yang nggak kalah menarik juga nihh..

            Radio salah satunya berfungsi sebagai penyebaran informasi kepada khalayak. Perlu diketahui bahwa radio mempunyai fungsi sebagai alternatif penyebaran informasi dalam pendidikan non formal. Tentunya pendidikan non formal melalui radio ini ada untuk semua segmen umur, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan para orang tua. Pendidikan non formal memegang peranan penting dalam Sistem Pendidikan Nasional, yang sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003.  Tentunya jaringan dalam radio meberikan informasi yang luas, baik tentang informasi dalam negeri, maupun luar negeri yang dapat menambah wawasan pengetahuan umum kita yang sekaligus dapat digunakan sebagai bahan materi untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan baik lokal maupun internasional.

 Salah satunya adalah siaran radio yang memutarkan lagu-lagu anak, yang sekaligus berguna untuk menjaga dan melestarikan lagu-lagu anak, kemudian baca puisi,dan masih banyak lagi, yang secara langsung dapat menumbuhkan mental dan karakter anak. Kemudian bagi kalian para orang muda, jangan kawatir takut ketinggalan informasi tentang lagu-lagu yang baru ni..apalagi buat kalian yang suka lagu-lagu barat, ada banyak frekuensi yang memutarkan lagu-lagu yang up to date..salah satunya adalah di radio Prambors (Pinkvsgrey, 2015).
            

Nah...itulah pentingnya pendidikan non formal melalui Radio... tungu informasi-informasi selanjutnya anythings about radio dari kami ya... :)

Media Baru Ancaman Sekaligus Pendukung Radio



            Masyarakat terutama para ahli dan ilmuan terus melakukan inovasi-inovasi dalam teknologi informasi dan komunikasi yang melahirkan media-media baru yang sekarang ini merajalela di masyarakat. Internet merupakan media baru yang sangat akrab dengan masyarakat. Hanya dengan bermodalkan gadget dan koneksi internet, masyarakat dapat mengeksplorasi hal-hal di seluruh penjuru dunia tanpa batasan ruang dan waktu.
            Munculnya media-media baru tersebut memang bertujuan untuk mempermudah kehidupan masyarakat dan mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat akan berbagai hal terutama informasi dan komunikasi. Media baru pun ikut mempengaruhi media-media konservatif yang telah ada sebelumnya, salah satunya radio.
            Radio merupakan media berbasis audio yang merupakan salah satu sarana masyarakat untuk berbagi informasi dan berita serta hiburan. Keberadaan radio mulai terancam ketika televisi muncul sebagai inovasi media yang tidak hanya menawarkan informasi berbasis audio, namun juga menampilkan tayangan visual yang menjadi nilai tambah dari radio yang hanya berbasis audio.
            Radio harus melakukan perubahan-perubahan untuk mengikuti perkembangan teknologi  agar tetap dapat bertahan dalam masyarakat.  Mau tidak mau, radio harus menyesuaikan diri dan mulai merambah pada dalam dunia media baru agar teteap dapat menjaga eksistensinya. Seperti yang dilakukan oleh Rakom Wijaya FM yang mulai mengakrabi media baru pada tahun 2013. Rakom Wijaya FM menyambungkan satu unit komputer dengan koneksi internet untuk mendukung proses penyiaran.  Radio tersebut memanfaatkan koneksi internet untuk menyiarluaskan siaran yang mereka lakukan agar bisa mnejangkau pendengar lebih luas. Tidak hanya itu, radio ini juga memanfaatkan internet untuk menyebarluaskan berita dalam bentuk tulisan (Birowo, Saraswati, Nuswantoro, & Putra, 2016).
            Media baru memang berpotensi menyingkir meida-media lama seperti radio. Akan tetapi, jika para pegiat radio mampu memanfaatkan media baru dengan baik, media baru dapat dijadikan alat untuk menunjang perkembangan radio itu sendiri. Radio sebagai media lama hendaknya membuka diri terhadap media baru dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan memulai cara yang paling mudah yaitu membuka akun media sosial dan memanfaatkannya untuk mendukung perkembangan radio (Birowo, Saraswati, Nuswantoro, & Putra, 2016). Selain itu, radio juga dapat memanfaatkan koneksi internet untuk memperluas jaringan (streaming) sehingga pendengar tidak hanya dapat mendengar siaran melalui frekuensi radio, namun dapat pula melalui kanal streaming via internet. Siaran streaming juga dinilai lebih efektif dan mudah karena tidak memerlukan perangkat radio secara fisik, namun hanya bermodalkan gadget dan internet pendengar dapat menikmati siaran tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.
            Media baru dapat dijadikan alat sebagai penunjang media lama apabila dimanfaatkan dengan baik. Media –media konservatif seperti radio sebaiknya terbuka dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dengan mengakrabkan diri dengan media baru seperti internet. Dengan begitu,  radio tetap dapat eksis dan menjadi media yang unik dengan segala karakteristiknya.

Daftar Pustaka
Birowo, M. A., Saraswati, I., Nuswantoro, R., & Putra, F. F. (2016). Pergulatan Media Komunitas di Tengah Arus Media Baru: Studi Kasus Lima Media Komunitas di Indonesia. Yogyakarta: Combine Resource Institution.