Rabu, 14 Juni 2017

Media Baru Ancaman Sekaligus Pendukung Radio



            Masyarakat terutama para ahli dan ilmuan terus melakukan inovasi-inovasi dalam teknologi informasi dan komunikasi yang melahirkan media-media baru yang sekarang ini merajalela di masyarakat. Internet merupakan media baru yang sangat akrab dengan masyarakat. Hanya dengan bermodalkan gadget dan koneksi internet, masyarakat dapat mengeksplorasi hal-hal di seluruh penjuru dunia tanpa batasan ruang dan waktu.
            Munculnya media-media baru tersebut memang bertujuan untuk mempermudah kehidupan masyarakat dan mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat akan berbagai hal terutama informasi dan komunikasi. Media baru pun ikut mempengaruhi media-media konservatif yang telah ada sebelumnya, salah satunya radio.
            Radio merupakan media berbasis audio yang merupakan salah satu sarana masyarakat untuk berbagi informasi dan berita serta hiburan. Keberadaan radio mulai terancam ketika televisi muncul sebagai inovasi media yang tidak hanya menawarkan informasi berbasis audio, namun juga menampilkan tayangan visual yang menjadi nilai tambah dari radio yang hanya berbasis audio.
            Radio harus melakukan perubahan-perubahan untuk mengikuti perkembangan teknologi  agar tetap dapat bertahan dalam masyarakat.  Mau tidak mau, radio harus menyesuaikan diri dan mulai merambah pada dalam dunia media baru agar teteap dapat menjaga eksistensinya. Seperti yang dilakukan oleh Rakom Wijaya FM yang mulai mengakrabi media baru pada tahun 2013. Rakom Wijaya FM menyambungkan satu unit komputer dengan koneksi internet untuk mendukung proses penyiaran.  Radio tersebut memanfaatkan koneksi internet untuk menyiarluaskan siaran yang mereka lakukan agar bisa mnejangkau pendengar lebih luas. Tidak hanya itu, radio ini juga memanfaatkan internet untuk menyebarluaskan berita dalam bentuk tulisan (Birowo, Saraswati, Nuswantoro, & Putra, 2016).
            Media baru memang berpotensi menyingkir meida-media lama seperti radio. Akan tetapi, jika para pegiat radio mampu memanfaatkan media baru dengan baik, media baru dapat dijadikan alat untuk menunjang perkembangan radio itu sendiri. Radio sebagai media lama hendaknya membuka diri terhadap media baru dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan memulai cara yang paling mudah yaitu membuka akun media sosial dan memanfaatkannya untuk mendukung perkembangan radio (Birowo, Saraswati, Nuswantoro, & Putra, 2016). Selain itu, radio juga dapat memanfaatkan koneksi internet untuk memperluas jaringan (streaming) sehingga pendengar tidak hanya dapat mendengar siaran melalui frekuensi radio, namun dapat pula melalui kanal streaming via internet. Siaran streaming juga dinilai lebih efektif dan mudah karena tidak memerlukan perangkat radio secara fisik, namun hanya bermodalkan gadget dan internet pendengar dapat menikmati siaran tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.
            Media baru dapat dijadikan alat sebagai penunjang media lama apabila dimanfaatkan dengan baik. Media –media konservatif seperti radio sebaiknya terbuka dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dengan mengakrabkan diri dengan media baru seperti internet. Dengan begitu,  radio tetap dapat eksis dan menjadi media yang unik dengan segala karakteristiknya.

Daftar Pustaka
Birowo, M. A., Saraswati, I., Nuswantoro, R., & Putra, F. F. (2016). Pergulatan Media Komunitas di Tengah Arus Media Baru: Studi Kasus Lima Media Komunitas di Indonesia. Yogyakarta: Combine Resource Institution.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar